Senin, 12 November 2012

manusia purba

Sejumlah keberagaman dari Homo dikelompokkan menjadi kategori luas yaitu Homo Sapiens Purba, berlawanan dengan manusia modern anatomis (Homo sapiens sapiens), pada periode dimulai dari 500.000 tahun lalu. Kategori-kategori tersebut biasanya mengikutkan Homo heidelbergensis, Homo rhodesiensis, dan mungkin juga termasuk Homo antecessor. [1]
Manusia modern dipercaya berkembang dari Homo sapiens purba, yang berkembang dari Homo erectus. Jenis dari Homo sapiens purba dikelompokan di bawah nama binomial "Homo sapiens" karena ukuran otaknya sangat mirip dengan manusia modern. Homo sapiens purba memiliki ukuran otak 1200 sampai 1400 kubik sentimeter, yang melebihi rentang pada manusia modern. Manusia purba dibedakan dari manusia modern anatomis dari tengkoraknya yang tebal, tonjolan bubung alis dan tidak menonjolnya dagu. [1] [2]
Manusia modern anatomis muncul sekitar 200.000 tahun lalu dan setelah 70.000 tahun lalu (lihat teori bencana Toba) secara gradual meminggirkan jenis "purba". Jenis "non-modern" dari Homo dipastikan bertahan sampai 30.000 tahun lalu, dan mungkin sampai 10.000 tahun lalu. Yang mana, jika ada, dikelompokan di bawah istilah "Homo sapiens purba" hanyalah masalah definisi dan beragam di antara penulis. Namun, dan menurut penelitian genetik terbaru, manusia modern tampaknya kawin dengan "paling tidak dua kelompok" dari manusia purba: Orang Neanderthal dan Denisovan. [3]
Bukti baru menunjukkan kelompok lain mungkin telah punah 11.500 tahun lalu, Orang Gua Red Deer dari Cina. [4]

Daftar isi

Terminologi dan definisi

Perbandingan anatomi otak dari manusia modern anatomis "manusia bijak" (kiri) dan Homo neanderthalensis (kanan)
Kategori Homo sapiens purba diperselisihkan [1] dan kekurangan suatu pemisahan, persetujuan mengenai definisi. Menurut salah satu definisi, Homo sapiens adalah spesies tunggal yang terdiri dari beberapa subspesies yang mengikutkan manusia purba dan modern. Di bawah definisi ini, manusia modern disebut dengan Homo sapiens sapiens dan manusia purba juga diberikan prefiks "Homo sapiens". Contohnya, Neanderthal disebut dengan Homo sapiens neanderthalensis, dan Homo heidelbergensis adalah Homo sapiens heidelbergensis. Ahli taksonomi lebih suka tidak menganggap manusia purba dan modern sebagai spesies tunggal tapi sebagai beberapa spesies berbeda. Dalam kasus ini taksonomi standar digunakan, yaitu Homo rhodesiensis, atau Homo neanderthalensis.[1]
Garis pembatas yang membedakan manusia modern dengan Homo sapiens purba dan manusia purba dengan Homo erectus adalah sangat kabur. Fosil terbaru dari manusia modern anatomis seperti Omo remains dari 195.000 tahun lalu dikenal sebagai manusia modern. Namun, manusia modern awal tersebut memiliki campuran ciri-ciri purba, seperti bubung alis yang sedang, tapi tidak menonjol.

Ekspansi ukuran otak

Munculnya Homo sapiens purba terkadang digunakan sebagai contoh dari keseimbangan bersela. [5] Hal ini terjadi saat suatu spesies melalui evolusi biologis yang signifikan selama periode waktu yang relatif singkat. Kemudian, spesies tersebut mengalami perubahan yang sangat sedikit untuk periode yang lama sampai sela berikutnya. Ukuran otak dari Homo sapiens purba berkembang secara signifikan dari 900 kubik sentimeter pada H. erectus menjadi 1300 kubik sentimeter. Sejak munculnya manusia purba, ukuran otak tetap stabil sampai sekarang.

Asal mula bahasa

Robin Dunbar berargumen bahwa Homo sapiens purba adalah yang pertama menggunakan bahasa. Berdasarkan analisisnya terhadap hubungan antara ukuran otak dan besar kelompok hominid, dia menyimpulkan bahwa karena Homo sapiens purba memiliki otak yang besar, mereka pastilah hidup di dalam satu kelompok yang lebih dari 120 individu. Dunbar menyatakan bahwa hampir tidak mungkin untuk Hominid untuk hidup dalam satu kelompok yang besar tanpa menggunakan bahasa, kalau tidak maka tidak akan ada kekompakan dan kelompok akan terpecah. Sebagai perbandingan, simpanse hidup dalam kelompok lebih kecil mencapai 50 individu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar