1. Pengertian manusia Pra aksara
Manusia
pra aksara adalah manusia yang hidup sebelum tulisan dikenal. Karena
belum ditemukan peninggalan tertulis, maka gambaran mengenai kehidupan
manusia purba dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan berupa :
a. Fosil
Fosil
adalah sisa – sisa kerangka makhluk hidup yang telah membatu, yang pada
umumnya terdapat pada lapisan bumi. Diantara fosil – fosil tersebut ada
yang dapat memberi petunjuk tentang kehidupan manusia pada jaman pra
aksara, fosil itu disebut dengan fosil pandu / Leif Fosil.
b. Artefak
Artefak adalah alat – alat yang digunakan manusia purba untuk menunjang kehidupannya.
c. Abris Sous Roche
Abris
Sous Roche adalah gua karang tempat perlindungan manusia purba. Abris
Sous Roche banyak ditemukan di teluk Triton (Irian Jaya), Pulau Seram
dan Sulawesi Selatan.
d. Kejokken Moddinger
Kejokken
Moddinger adalah tumpukan kulit kerang yang tinggi dan memanjang
menyerupai bukit. Banyak ditemukan di Medan (Sumatra Utara) dan langsa
(Aceh).
2. Jenis – jenis manusia Pra aksara
Beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia sebagai berikut:
a. Megantropus paleojavanicus (manusia raksasa dari Jawa)
Fosil
Megantropus paleojavanicus merupakan jenis fosil paling tua di
Indonesia. Fosil ini ditemukan di Sangiran. Jawa Tengah antara tahun
1936 – 1941. Penemunya adalah seorang peneliti Belanda yang bernama
G.H.R Von Koenigswald.
Ciri – ciri Megantropus paleojavanicus adalah:
1) Bebadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala.
2) Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
3) Tidak berdagu.
4) Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat.
5) Makananya jenis tumbuh – tumbuhan.
b. Pithecanthropus
Ciri – ciri Pithecanthropus adalah:
1) Tinggi tubuhnya kira – kira 165 – 180 cm.
2) Bdan tegap, namun tidak setegap Meganthropus.
3) Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
4) Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus.
5) Volume otaknya sekitar 900 cc.
6) Hidaung lebar dan tidak berdagu.
7) Makanannya bervariasi.
Fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia dikelompokan menjadi berbagai jenis:
a. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus
Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Fosil ini ditemukan
oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di Trinil, Lembah sungai Begawan Solo
(Jawa Tengah). Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang bagian atas
tengkorak, geraham dan tulang kaki.
b. Pithecanthropus Soloensis
Pithecanthropus
Soloensis artinya manusia kera dari Solo. Fosil ini ditemukan oleh
G.H.R Von Koenigswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran, tepi
sungai Begawan Solo pada tahun antara 1931 – 1933. Fosil yang ditemukan
berupa tulang tengkorak dan tulang kening.
c. Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus
Mojokertensis artinya manusia kera dari Mojokerto, fosil ini ditemukan
oleh duyfjes, G.H.R Von Koenigswald dan Cokro Handoyo di Perning,
Mojokerto, Jawa Timurpada tahun 1936. Fosil ini sering disebut juga
Pithecanthropus Robustus artinya manusia kera yang besar dan kuat
tubuhnya.
c. Homo
Fosil
jenis Homo merupakan jenis fosil yang paling muda dibandingkan fosil –
fosil manusia purba jenis lain. Para ahli sering menyebut fosil fosil
jenis Homo ini dengan Homo Erectus (manusia berjalan tegak) atau Homo
sapiens (manusia cerdas atau bijaksana).
Ciri – ciri jenis Homo antara lain :
1) Tinggi tubuh 130 – 210 cm.
2) Volume otak lebih berkembang disbanding Meganthropus dan Pithecanthropus.
3) Otot kunyah, gigi dan ranhang sudah menyusut.
4) Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
5) Mempunyai ciri – ciri ras Mongoloid dan Austramelanesoid.
Jenis – jenis fosil Homo adalah :
a). Homo Soloensis
Homo
Soloensis artinya manusia purba dari Solo. Fosil ini ditemukan oleh
G.H.R Von Koenigswald dan Weidenrich pada tahun 1931 – 1934 di lembah
Sungai Bengawan Solo. Fosil ini ditemukan berupa tulang tengkorak.
Dilihat dari volume otaknya dapat diketahui bahwa jenis ini sudah
merupakan manusia bukan manusia kera.
b). Homo Wajakensis
Fosil
jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889 di daerah Wajak
dekat Tulungagung (Jawa Timur). Diperkirakan telah padai membuat alat –
alat dari batu maupun tulang mereka juga diperkirakan telah mengenal
cara memasak makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar